Laman

Selasa, September 23, 2014

Mana Isa yang dulu.....?

Sensitif kali hari ini. Sampe2 ditanya mana Isa yang dulu? Garang keras?
Sekarang kok gak gitu lagiii???

'Ooo Isa yang dulu udah tinggal di Perancis'

Senin, Mei 12, 2014

Kenang-kenangan (Se Souvenir)

Le Port;alun-alun kota Vannes
 Beberapa minggu berada di Kota Vannes, Perancis. Disambut dengan hawa dingin. karena shock cuaca dan jetlag sempat sakit 5 hari. Tapi setelah ada teman semuanya baik-baik saja.


Makan Kebab Turki di kedai Turq
 Pada awalnya masih ragu makan makanan Perancis. Tapi ini makanan khas Turki, yaitu Kebab Turki. Kalau pertama makan 2 round. Begitu terbiasa, sekali makan 1 round.




Chateau de Ville
 Jalan-jalan sama teman-teman paling mengasyikkan. Jalan, foto-foto, makan, gak terasa cuaca dingin banget. Belum pernah-pernah ngerasain di bawah 19 derajat. Disini 5-10 derajat itu biasa. Foto ini di sekitar Istana yang ada di Vannes, di bawah pohon Sakura :)






Taman bunga


Ini juga berlatarkan taman Chateau Vannes.







Art de Triumph
 Pergi ke Perancis tidak sah kalau belum ke kota Paris. Walaupun berjarak 5 jam perjalanan dari Vannnes menggunakan TGV. Tetap harus di kunjungi. Ini salah satu tempat terkenal dengan namanya Art de Triumph (kalau gak salah).







Tour d'Eiffel
Kalau menara ini pasti semua kenal, Tour d'Eiffel (Menara Eiffel). Waktu ke Paris lapor diri ke kedubes, menyempatkan diri jala-jalan ke sini. Cuaca dingin, sedang salju, kabut, sampai-sampai menaiki menara ini tidak boleh sampai puncaknya. Tapi hanya sampai lantai 2 saja. Emangnya sampai berapa lantai ya? hihihi...






Banlieue Paris

 Kapan lagi dapat foto sama Boneka Salju. Kan di Indonesia gak ada kita jumpai. Gak apa-apa deh bukan boneka buatan sendiri. Numpang yaa...






Musee de Louvre



 Satu lagi tempat wisata yang banyak dikunjungi di Paris adalah Piramide atau Musee de Louvre, dimana di Meuseum ini ada lukisan Monalisa nya.




Taman kota di pinggir kota Paris

 Nah, kalau ini Taman kota di Pinggir kota Paris. Kebetulan aja naik perahu yang di namai sama dengan nama panggilanku. :) hehehehe...





Pusat Kota Berlin



Nah kalau ini saat libur musim semi bersama teman-teman jalan-jalan ke Berlin, German.













Tour d'Eiffel di malam hari


Malam terakhir di Paris sebelum berangkat balik ke Indonesia, sempatin foto-foto di halaman menara Eiffel. Ternyata indah banget Eiffel di malam hari. Duh, nyesal gak jalan malam-malam. Semoga bisa kembali lagi ke Paris untuk mengunjungi kota ini lagi.

I really gonna Miss You Paris.... Je t'aime...

Gathering 2012 - 2014

Berkumpul kembali setelah Tugas belajar 2012-2014
Kumpul Keluarga Sebelum Tugas Belajar-2012
    
Kumpul Keluarga Setelah Tugas Belajar 2014




Untuk Orang Tua, Jangan Lakukan 37 Aktivitas ini Saat Mendidik Anak

Menikah kemudian dikaruniai amanah putra atau putri oleh Allah adalah sebuah kebahagian yang sangat luar biasa, namun tidak sedikit bagi para orang tua kurang berhati-hati dalam mendidik buah hatinya. Tanpa terasa cara mendidik yang dilakukan orang tua akan berpengaruh negatif kepada diri anak.
Berikut 37 kebiasaan orang tua dalam mendidik anak yang dapat menghasilkan perilaku buruk pada anak
 
1. Raja yang Tak Pernah Salah

Sewaktu anak kita masih kecil dan belajar jalan tidak jarang tanpa sengaja mereka menabrak kursi atau meja. Lalu mereka menangis. Umumnya, yang dilakukan oleh orang tua supaya tangisan anak berhenti adalah dengan memukul kursi atau meja yang tanpa sengaja mereka tabrak. Sambil mengatakan, “Siapa yang nakal ya? Ini sudah Papa/Mama pukul kursi/mejanya…sudah cup….cup…diem ya..Akhirnya si anak pun terdiam.

Ketika proses pemukulan terhadap benda benda yang mereka tabrak terjadi, sebenarnya kita telah mengajarkan kepada anak kita bahwa ia tidak pernah bersalah.

Yang salah orang atau benda lain. Pemikiran ini akan terus terbawa hingga ia dewasa. Akibatnya, setiap ia mengalami suatu peristiwa dan terjadi suatu kekeliruan, maka yang keliru atau salah adalah orang lain, dan dirinya selalu benar. Akibat lebih lanjut, yang pantas untuk diberi peringatan sanksi, atau hukuman adalah orang lain yang tidak melakukan suatu kekeliruan atau kesalahan.

Kita sebagai orang tua baru menyadari hal tersebut ketika si anak sudah mulai melawan pada kita. Perilaku melawan ini terbangun sejak kecil karena tanpa sadar kita telah mengajarkan untuk tidak pernah merasa bersalah.
Lalu, apa yang sebaiknya kita lakukan ketika si anak yang baru berjalan menabrak sesuatu sehingga membuatnya menangis?
Yang sebaiknya kita lakukan adalah ajarilah ia untuk bertanggung jawab atas apa yang terjadi; katakanlah padanya (sambil mengusap bagian yang menurutnya terasa sakit): ” Sayang, kamu terbentur ya. Sakit ya? Lain kali hati-hati ya, jalannya pelan-pelan saja dulu supaya tidak membentur lagi.”



2. Berbohong Kecil, Berbohong pada Anak


Awalnya anak-anak kita adalah anak yang selalu mendengarkan kata-kata orang tuanya, Mengapa? KArena mereka percaya sepenuhnya pada orang tuanya. Namun, ketika anak beranjak besar, ia sudah tidak menuruti perkataan atau permintaan kita? Apa yang terjadi? Apakah anak kita sudah tidak percaya lagi dengan perkataan atau ucapan-ucapan kita lagi?

Tanpa sadar kita sebagai orang tua setiap hari sering membohongi anak untuk menghindari keinginannya. Salah satu contoh pada saat kita terburu-buru pergi ke kantor di pagi hari, anak kita meminta ikut atau mengajak berkeliling perumahan. Apa yang kita lakukan? Apakah kita menjelaskannya dengan kalimat yang jujur? Atau kita lebih memilih berbohong dengan mengalihkan perhatian si kecil ke tempat lain, setelah itu kita buru-buru pergi? Atau yang ekstrem kita mengatakan, “Papa/Mama hanya sebentar kok, hanya ke depan saja ya, sebentaaar saja ya, Sayang.” Tapi ternyata, kita pulang malam. Contah lain yang sering kita lakukan ketika kita sedang menyuapi makan anak kita, “Kalo maemnya susah, nanti Papa?Mama tidak ajak jalan-jalan loh.” Padahal secara logika antara jalan-jalan dan cara/pola makan anak, tidak ada hubungannya sama sekali.

Dari beberapa contah di atas, jika kita berbohong ringan atau sering kita istilahkan “bohong kecil”, dampaknya ternyata besar. Anak tidak percaya lagi dengan kita sebagai orang tua. Anak tidak dapat membedakan pernyataan kita yang bisa dipercaya atau tidak. akibat lebih lanjut, anak menganggap semua yang diucapkan oleh orang tuanya itu selalu bohong, anak mulai tidak menuruti segala perkataan kita.

Apa yang sebaiknya kita lakukan?
Berkatalah dengan jujur kepada anak. Ungkapkan dengan penuh kasih dan pengertian:

“Sayang, Papa/Mama mau pergi ke kantor. Kamu tidak bisa ikut. Tapi kalo Papa/Mama ke kebun binatang, kamu bisa ikut.”

Kita tak perlu merasa khawatir dan menjadi terburu-buru dengan keadaan ini. Pastinya membutuhkan waktu lebih untuk memberi pengertian kepada anak karena biasanya mereka menangis. Anak menangis karena ia belum memahami keadaan mengapa orang tuanya harus selalu pergi di pagi hari. Kita harus bersabar dan lakukan pengertian kepada mereka secara terus menerus. Perlahan anak akan memahami keadaan mengapa orang tuanya selalu pergi di pagi hari dan bila pergi bekerja, anak tidak bisa ikut. Sebaliknya bila pergi ke tempat selain kantor, anak pasti diajak orang tuanya. Pastikan kita selalu jujur dalam mengatakan sesuatu. Anak akan mampu memahami dan menuruti apa yang kita katakan.

3. Banyak Mengancam
“Adik, jangan naik ke atas meja! nanti jatuh dan nggak ada yang mau menolong!”
“Jangan ganggu adik, nanti Mama/Papa marah!”

Mengancam Anak


Dari sisi anak pernyataan yang sifatnya melarang atau perintah dan dilakukan dengan cara berteriak tanpa kita beranjak dari tempat duduk atau tanpa kita menghentikan suatu aktivitas, pernyataan itu sudah termasuk ancaman. Terlebih ada kalimat tambahan “….nanti Mama/Papa marah!”

Seorang anak adalah makhluk yang sangat pandai dalam mempelajari pola orang tuanya; dia tidak hanya bisa mengetahui pola orang tuanya mendidik, tapi dapat membelokkan pola atau malah mengendalikan pola orang tuanya. Hal ini terjadi bila kita sering menggunakan ancaman dengan kata-kata,namun setelah itu tidak ada tindak lanjut atau mungkin kita sudah lupa dengan ancaman-ancaman yang pernah kita ucapkan

Apa yang sebaiknya kita lakukan?
Kita tidak perlu berteriak-teriak seperti itu. Dekati si anak, hadapkan seluruh tubuh dan perhatian kita padanya. tatap matanya dengan lembut, namum perlihatkan ekspresi kita tidak senang dengan tindakan yang mereka lakukan. Sikap itu juga dipertegas dengan kata-kata, “Sayang, Papa/Mama mohon supaya kamu boleh meminjamkan mainan ini pada adikmu. Papa/Mama akan makin sayang sama kamu.” Tidak perlu dengan ancaman atau teriaka-teriakan. Atau kita bisa juga menyatakan suatu pernyataan yang menjelaskan suatu konsekuensi, misal “Sayang, bila kamu tidak meminjamkan mainan in ke adikmu,Papa/Mama akan menyimpan mainan ini dan kalian berdua tidak bisa bermain. MAinan akan Papa/Mama keluarkan, bila kamu mau pinjamkan mainan itu ke adikmu. Tepati pernyataan kita dengan tindakan.

Senin, Juni 24, 2013

Mon Premier Experience

Hm... kalau sudah begini senyum-senyum sendiri. Ya maklum lah pengalaman.
Siapa yang gak senyum sendiri :) membayangkan presentasi projek besar di depan native Perancis.
Judul nya : Les trajets des bateaux des Indes retracés 

  Recherche.  Les trajets des bateaux des Indes retracés

      8 juin 2013
     
      À partir des journaux de bord des navires de la Compagnie des Indes, l'Université de Bretagne Sud, et en particulier les laboratoires d'histoire, de sciences et de...


      Source : www.letelegramme.fr

Kamis, April 25, 2013

‘Mesranya Rasulullah…’ Ayo Ikuti !

Bismillahirrahmanirrahim.
Bermesraan  adalah upaya  dari  suami  isteri  untuk  menunjukkan  kasih sayang ,  Rasulullah saw pun  merasakan  pentingnya  bermesraan  dengan Isteri ,   sehingga  beliaupun  menghias  hari-hari dalam  keluarga ( Isteri )penuh  dengan kemesraan . hal  tersebut  tercermin  dalam  hadits-hadits seperti  dibawah  ini :


1.   Tidur  dalam  satu  selimut  bersama  isteri :
Dari  Atha bin Yasar. “  Sesungguhnya  Rasulullah saw  dan  ‘Aisyah ra biasa  mandi  bersama  dalam  satu  bejana. Ketika  beliau  sedang  berada dalam  satu  selimut dengan  ‘Aisyah , tiba-tiba  ‘Aisyah bangkit.  Beliau kemudian  bertanya “ mengapa  engkau  bangkit ?”  ‘Aisyah  menjawab “ Karena  aku  sedang  Haidh, wahai  Rasulullah .  Kemudian  Rasulullah berkata “ Kalau  begitu, pergilah,  lalu  berkainlah  dan  dekatlah  kembali denganku” Akupun  masuk  lalu  berselimut  bersama  beliau.”  (  HR  Sa’id bin  Manshur  )


2. Mandi  bersama  Isteri.
Dari  ‘Aisyah ra , ia  berkata. “ Aku  biasa  mandi  bersama  Rasulullah dengan  satu  bejana.  Kami  biasa  bersama-sama  memasukkan  tangan kami ( kedalam bejana)”  (  HR. ‘Abdurrazaq  dan  Ibnu  Abu Syaibah )


3. Memberi  wangi-wangian  pada  aurat .
‘Aisyah  berkata, “ Sesungguhnya  Nabi  saw  apabila  meminyaki  badannya beliau  memulai  dari auatnya  dan  mengolesinya  dengan  nurah(sejenis bubuk  pewangi),  dan  isterinya  meminyaki  bagian lain  seluruh tubuhnya.”  ( HR  Ibnu Majah )

10 Kesalahan Istri Terhadap Suami

(Sumber eramuslim)

1. Menuntut keluarga yang ideal dan sempurna
Sebelum menikah, seorang wanita membayangkan pernikahan yang begitu indah, kehidupan yang sangat romantis sebagaimana ia baca dalam novel maupun ia saksikan dalam sinetron-sinetron.
Ia memiliki gambaran yang sangat ideal dari sebuah pernikahan. Kelelahan yang sangat, cape, masalah keuangan, dan segudang problematika di dalam sebuah keluarga luput dari gambaran nya.
Ia hanya membayangkan yang indah-indah dan enak-enak dalam sebuah perkawinan.
Akhirnya, ketika ia harus menghadapi semua itu, ia tidak siap. Ia kurang bisa menerima keadaan, hal ini terjadi berlarut-larut, ia selalu saja menuntut suaminya agar keluarga yang mereka bina sesuai dengan gambaran ideal yang senantiasa ia impikan sejak muda.
Seorang wanita yang hendak menikah, alangkah baiknya jika ia melihat lembaga perkawinan dengan pemahaman yang utuh, tidak sepotong-potong, romantika keluarga beserta problematika yang ada di dalamnya.

2. Nusyus (tidak taat kepada suami)
Nusyus adalah sikap membangkang, tidak patuh dan tidak taat kepada suami. Wanita yang melakukan nusyus adalah wanita yang melawan suami, melanggar perintahnya, tidak taat kepadanya, dan tidak ridha pada kedudukan yang Allah Subhanahu wa Ta’ala telah tetapkan untuknya.
Nusyus memiliki beberapa bentuk, diantaranya adalah:
1. Menolak ajakan suami ketika mengajaknya ke tempat tidur, dengan terang-terangan maupun secara samar.
2. Mengkhianati suami, misalnya dengan menjalin hubungan gelap dengan pria lain.
3. Memasukkan seseorang yang tidak disenangi suami ke dalam rumah
4. Lalai dalam melayani suami
5. Mubazir dan menghambur-hamburkan uang pada yang bukan tempatnya
6. Menyakiti suami dengan tutur kata yang buruk, mencela, dan mengejeknya
7. Keluar rumah tanpa izin suami
8. Menyebarkan dan mencela rahasia-rahasia suami.

Seorang istri shalihah akan senantiasa menempatkan ketaatan kepada suami di atas segala-galanya. Tentu saja bukan ketaatan dalam kedurhakaan kepada Allah, karena tidak ada ketaatan dalam maksiat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Ia akan taat kapan pun, dalam situasi apapun, senang maupun susah, lapang maupun sempit, suka ataupun duka. Ketaatan istri seperti ini sangat besar pengaruhnya dalam menumbuhkan cinta dan memelihara kesetiaan suami.

Jumat, Maret 08, 2013

Tegas menghadapi Cobaan

     Mengarungi kehidupan pasti seseorang akan mengalami pasangsurut. Kadang seseorang mendapatkan nikmat dan kadang pula mendapatkan musibah atau cobaan. Semuanya datang silih berganti. Kewajiban kita adalah bersabar ketika mendapati musibah dan bersyukur ketika mendapatkan nikmat Allah. 

Berikut adalah beberapa kiat yang bisa memudahkan seseorang dalam menghadapi setiap ujian dan cobaan.
 
Pertama: Mengimani takdir ilahi
Setiap menghadapi cobaan hendaklah seseorang tahu bahwa setiap yang Allah takdirkan sejak 50.000 tahun sebelum penciptaan langit dan bumi pastilah terjadi. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
كَتَبَ اللَّهُ مَقَادِيرَ الْخَلاَئِقِ قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَبِخَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ
“ Allah telah mencatat takdir setiap makhluk sebelum 50.000 tahun sebelum penciptaan langit dan bumi .” [1]
Beriman kepada takdir, inilah landasan kebaikan dan akan membuat seseorang semakin ridho dengan setiap cobaan. IbnulQayyim mengatakan, “Landasan setiap kebaikan adalah jika engkau tahu bahwa setiap yang Allah kehendaki pasti terjadi dansetiap yang tidak Allah kehendaki tidak akan terjadi.” [2]
 
Kedua: Yakinlah, ada hikmahdi balik cobaan
Hendaklah setiap mukmin mengimani bahwa setiap yang Allah kehendaki pasti ada hikmahdi balik itu semua, baik hikmah tersebut kita ketahui atau tidakkita ketahui. [3] Allah Ta’ala berfirman,
أَفَحَسِبْتُمْ أَنَّمَا خَلَقْنَاكُمْ عَبَثًا وَأَنَّكُمْ إِلَيْنَا لَاتُرْجَعُونَ (115) فَتَعَالَى اللَّهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيمِ (116)
“ Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami? Maka Maha Tinggi Allah, Raja Yang Sebenarnya; tidak ada Tuhan selain Dia, Tuhan (Yang mempunyai) 'Arsy yang mulia. ” (QS. Al Mu’minun: 115-116)
Allah Ta’ala juga berfirman,
وَمَا خَلَقْنَا السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا لَاعِبِينَ (38) مَا خَلَقْنَاهُمَا إِلَّا بِالْحَقِّ
“ Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dengan bermain-main. Kami tidak menciptakan keduanya melainkandengan haq. ” (QS. Ad Dukhan: 38-39)
 

Rabu, Februari 13, 2013

Rasa itu...

   Rasa itu masih sama seperti pertama kali menginjakkan kaki disini. Rasa itu juga masih terasa sama sampai hari pengumuman itu tiba. Rasa itu juga masih terus terasa sampai nanti hingga tak berkesudahan. Rasa itu hadir mengisi hari demi hariku disini (Vannes) dan nanti ditempat yang berbeda (Jakarta).
   Hingga kusesali semua ini jalan dariMu. Hingga kuhadapi juga jalan dariMu. Hingga kuakhiri juga jalan dariMu. 
   Aku hambaMu yang lemah. Hamba yang lemah yang hanya sanggup mengikuti kehendakMu.
   
   "Wahai Tuhan Yang Maha Hidup, wahai Tuhan yang Berdiri Sendiri, dengan rahmatMu aku minta pertolongan, perbaikilah segala urusanku dan jangan diserahkan kepadaku sekalipun sekejap mata.
   Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagiNya. BagiNya kerajaan dan segala pujian. Dialah yang berkuasa atas segala sesuatu."