Laman

Kamis, April 25, 2013

‘Mesranya Rasulullah…’ Ayo Ikuti !

Bismillahirrahmanirrahim.
Bermesraan  adalah upaya  dari  suami  isteri  untuk  menunjukkan  kasih sayang ,  Rasulullah saw pun  merasakan  pentingnya  bermesraan  dengan Isteri ,   sehingga  beliaupun  menghias  hari-hari dalam  keluarga ( Isteri )penuh  dengan kemesraan . hal  tersebut  tercermin  dalam  hadits-hadits seperti  dibawah  ini :


1.   Tidur  dalam  satu  selimut  bersama  isteri :
Dari  Atha bin Yasar. “  Sesungguhnya  Rasulullah saw  dan  ‘Aisyah ra biasa  mandi  bersama  dalam  satu  bejana. Ketika  beliau  sedang  berada dalam  satu  selimut dengan  ‘Aisyah , tiba-tiba  ‘Aisyah bangkit.  Beliau kemudian  bertanya “ mengapa  engkau  bangkit ?”  ‘Aisyah  menjawab “ Karena  aku  sedang  Haidh, wahai  Rasulullah .  Kemudian  Rasulullah berkata “ Kalau  begitu, pergilah,  lalu  berkainlah  dan  dekatlah  kembali denganku” Akupun  masuk  lalu  berselimut  bersama  beliau.”  (  HR  Sa’id bin  Manshur  )


2. Mandi  bersama  Isteri.
Dari  ‘Aisyah ra , ia  berkata. “ Aku  biasa  mandi  bersama  Rasulullah dengan  satu  bejana.  Kami  biasa  bersama-sama  memasukkan  tangan kami ( kedalam bejana)”  (  HR. ‘Abdurrazaq  dan  Ibnu  Abu Syaibah )


3. Memberi  wangi-wangian  pada  aurat .
‘Aisyah  berkata, “ Sesungguhnya  Nabi  saw  apabila  meminyaki  badannya beliau  memulai  dari auatnya  dan  mengolesinya  dengan  nurah(sejenis bubuk  pewangi),  dan  isterinya  meminyaki  bagian lain  seluruh tubuhnya.”  ( HR  Ibnu Majah )

10 Kesalahan Istri Terhadap Suami

(Sumber eramuslim)

1. Menuntut keluarga yang ideal dan sempurna
Sebelum menikah, seorang wanita membayangkan pernikahan yang begitu indah, kehidupan yang sangat romantis sebagaimana ia baca dalam novel maupun ia saksikan dalam sinetron-sinetron.
Ia memiliki gambaran yang sangat ideal dari sebuah pernikahan. Kelelahan yang sangat, cape, masalah keuangan, dan segudang problematika di dalam sebuah keluarga luput dari gambaran nya.
Ia hanya membayangkan yang indah-indah dan enak-enak dalam sebuah perkawinan.
Akhirnya, ketika ia harus menghadapi semua itu, ia tidak siap. Ia kurang bisa menerima keadaan, hal ini terjadi berlarut-larut, ia selalu saja menuntut suaminya agar keluarga yang mereka bina sesuai dengan gambaran ideal yang senantiasa ia impikan sejak muda.
Seorang wanita yang hendak menikah, alangkah baiknya jika ia melihat lembaga perkawinan dengan pemahaman yang utuh, tidak sepotong-potong, romantika keluarga beserta problematika yang ada di dalamnya.

2. Nusyus (tidak taat kepada suami)
Nusyus adalah sikap membangkang, tidak patuh dan tidak taat kepada suami. Wanita yang melakukan nusyus adalah wanita yang melawan suami, melanggar perintahnya, tidak taat kepadanya, dan tidak ridha pada kedudukan yang Allah Subhanahu wa Ta’ala telah tetapkan untuknya.
Nusyus memiliki beberapa bentuk, diantaranya adalah:
1. Menolak ajakan suami ketika mengajaknya ke tempat tidur, dengan terang-terangan maupun secara samar.
2. Mengkhianati suami, misalnya dengan menjalin hubungan gelap dengan pria lain.
3. Memasukkan seseorang yang tidak disenangi suami ke dalam rumah
4. Lalai dalam melayani suami
5. Mubazir dan menghambur-hamburkan uang pada yang bukan tempatnya
6. Menyakiti suami dengan tutur kata yang buruk, mencela, dan mengejeknya
7. Keluar rumah tanpa izin suami
8. Menyebarkan dan mencela rahasia-rahasia suami.

Seorang istri shalihah akan senantiasa menempatkan ketaatan kepada suami di atas segala-galanya. Tentu saja bukan ketaatan dalam kedurhakaan kepada Allah, karena tidak ada ketaatan dalam maksiat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Ia akan taat kapan pun, dalam situasi apapun, senang maupun susah, lapang maupun sempit, suka ataupun duka. Ketaatan istri seperti ini sangat besar pengaruhnya dalam menumbuhkan cinta dan memelihara kesetiaan suami.